Posts

Siapa Perusak Makna Budayaku(Kajian Kritis Tradisi Merarik)

Siapa Perusak Makna Budayaku?  Ditulis oleh Lalu F. Aziz (Manusia bodoh yang miskin ilmu).  A. Tradisi Merarik Adat Sasak Merarik atau bisa juga disebut mbaet, melaik, memaling dan memulang, adalah tradisi pernikahan adat sasak. Yang mana, sebelum dilaksanakannya pernikahan berdasarkan  hukum agama dan negara, tradisi inilah yang musti ditempuh terlebih dahulu oleh setiap calon pasangan pengantin. Secara etimologis, menurut Lalu Sabardi dalam disertasinya yang berjudul “Penyelesaian Sengketa Perkawinan Merarik dalam masyarakat hukum adat sasak”  mengutip pernyataan dari M. Yamin, seorang pemerhati budaya Sasak. Yang menyebutkan bahwa merarik berasal dari kata arik(adik). Sebagai terminologi, merarik dapat bermakna seorang lelaki mengambil Perempuan—yang dalam keseharian dipanggil arik—dari kekuasaan orang tuanya untuk kemudian dijadikan sebagai istri sahnya. Ringkasnya, merarik sejatinya bukan merupakan tindakan kawin lari(dalam konotasi negatif), sebagaimana pemahaman umum masyaraka